Minggu, 15 Januari 2012

Wisata Gerbang Nirwana di Pedalaman Sumatera

Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser merupakan blok hutan terluas di pulau Sumatera, mencakup pegunungan sampai pantai dan dihuni oleh berbagai binatang besar. Bukit Lawang sendiri merupakan dataran rendah dengan kondisi berupa rimba belantara dipenuhi oleh pohon bernilai ekonomis seperti damar dan memiliki beberapa sungai diantaranya Bahorok. Terletak di ketinggian 100m-200m dari permukaan laut dan dari kota Medan, Bukit Lawang dapat ditempuh dalam waktu 3 jam dengan kendaraan bermotor dari Medan melalui Binjai dengan kondisi jalan cukup mulus. Daerah ini mulai dikenal pada tahun 1973, ketika dua orang ilmuwan zoologi dari Swiss membangun pusat rehabilitasi orang utan. Dengan mudahnya melihat orang utan dan indahnya sungai, pariwisata kawasan ini berkembang. Berbagai fasilitas seperti penginapan, rumah makan dan warung cenderamata tumbuh dengan pesat di kedua sisi sungai. Puncak kunjungan wisatawan terutama yang berasal dari Eropa terjadi pada pertengahan tahun 1990-an dimana bisa mencapai lebih dari 20.000 ribu orang dalam setahun. Krisis moneter tahun 1998 dan datang banjir bandang tahun 2003, menghancurkan sebagian fasilitas dan menelan korban lebih dari 200 orang sehingga kunjungan wisatawan pun menurun drastis. Beberapa tahun belakangan, tempat ini mulai menggeliat kembali dimana turis-turis dari Eropa mulai berdatangan.
Umumnya wisatawan domestik menyukai lokasi di sekitar areal kedatangan yang ramai, sedangkan para turis manca negara lebih memilih masuk ke arah hulu sungai, dimana tempat penginapan lebih tenang dan sepi dapat ditemukan. Pemandangan ke arah sungai yang biru berpadu dengan kesegaran pepohonan dan cahaya kemerahan dari matahari terbit, merupakan kesempatan yang luar biasa. Sore hari yang merupakan waktu paling tepat untuk bermain di sungai, baik mandi, berenang atau mengarungi riam dengan menggunakan ban dalam mobil atau dikenal dengan istilah tubing. Pemberian makan orang utan sekalipun saat ini pusat rehabilitasi telah ditutup atau berbagai paket penjelajahan hutan untuk turis mulai dari 3 jam sampai menginap selama seminggu di dalam hutan bisa menjadi alternative kegiatan. Berapa lama pun kita tinggal di Bukit Lawang, tidak akan pernah merasa bosan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...