Rabu, 23 April 2014

Puji Putin, Seagal Dukung Invasi Rusia atas Crimea


Puji Putin, Seagal Dukung Invasi Rusia atas Crimea

Aktor Hollywood Steven Seagal diam-diam adalah pengagum Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam sebuah wawancara dengan Rossiskaya Gazeta, koran milik pemerintah Rusia, ia menyatakan mendukung penuh langkah Putin atas Ukraina.

Bahkan aktor laga ini menyebut Putin sebagai "satu dari pemimpin terhebat dunia" dalam wawancara yang dilakukan di Rumania itu. Ia berada di negara itu untuk syuting film terbarunya.

Dilansir The Moscow Times, koran berbahasa Inggris terbesar di Rusia, Seagal mengungkapkan alasan mengapa dirinya mendukung Putin atas putusannya menginvasi Crimea. "Melindungi rakyat berbahasa Rusia di Crimea, aset-asetnya, dan pangkalan militer Laut Hitam Rusia di Sevastovol, itu sangat masuk akal (mengapa Putin mengambil tindakan atas Crimea)," katanya.

Aktor 61 tahun yang dikenal sebagai Republikan sejati ini juga mengkritik kebijakan AS atas Ukraina dengan menyebutnya sebagai "idiot". Ia menyatakan pemberitaan media AS soal Crimea semuanya membawa agenda Presiden AS Barack Obama.

Seagal dikenal dekat dengan Putin. Keduanya sama-sama penyuka olahraga bela diri. Dia sebelumnya pernah makan malam bersama Putin dan mendampinginya dalam beberapa acara olahraga.


SUMBERNYA

Jalur Gaza dan Alaska Menyatakan Ingin Bergabung Dengan Rusia




Crimea (baca: Krimea) yang dulunya merupakan wilayah Soviet lalu digabungkan dengan wilayah Ukraina, kini menyatakan ingin berpisah kembali dengan Ukraina dan bersatu lagi dengan Rusia.

Hal ini terjadi akibat ingin bergabungnya Ukraina ke dalam negara-negara Uni Eropa, sedangkan Crimea justru ingin bergabung dengan Rusia, maka Crimea membuat jajak suaranya. Setelah Crimea selesai mengadakan jajak suara, hasilnya adalah: mereka ingin menggabungkan diri kembali dengan Rusia.


Wilayah Ukraina (warna putih) dan wilayah Crimea (baca: Krimea, warna merah) di Ukraina (wikimedia.org)

Quote:
Ternyata tak hanya Crimea, dua wilayah lain juga menyatakan diri ingin referendum agar bisa bergabung dengan Istana Kremlin itu.
Pada situs themoscowtimes.com dilaporkan pada Senin (24/3/2014), bahwa dua wilayah yang menyatakan diri ingin referendum itu yakni negara bagian Alaska di Amerika Serikat dan Jalur Gaza yang berada dibawah Palestina.

Bahkan negara bagian Alaska sudah membuat petisi dan hingga kini telah mengumpulkan 12 ribu tanda tangan di situs Gedung Putih agar mereka dapat memisahkan diri dari Amerika.

Petisi ini diberi nama “Alaska kembali ke Rusia” (Alaska back to Russia) juga mengutip dokumen abad ke-18 menyatakan wilayah itu telah dibeli oleh Ibu Kota Moskow.


Dokumen dan petisi yang masih mencari tanda tangan hingga 100 ribu itu rencana bakal diajukan ke Presiden Barack Hussein Obama untuk ditinjau ulang bulan April 2014. Sementara di Jalur Gaza sebuah situs dibangun Hamas ada tulisan wilayah itu berencana menggelar referendum diharapkan bakal bergabung dengan Rusia.


Jalu Gaza (Gaza Strip)
Namun para petinggi Hamas belum ada satu pun mengkonfirmasi berita itu.

Selentingan beredar setelah Negeri Beruang Merah itu memberi pernyataan mereka bakal melindungi warga Moskow di belahan dunia mana pun.

“Jika Gaza bergabung dengan Rusia, kami aman,” seorang pegiat pembebasan Palestina menuliskan dan memberi inisial dengan nama N.

Situs PalestinaInfo.ru melansir sekitar 50 ribu warga Kremlin hidup di Gaza. Sebagian besar perempuan Rusia menikah dengan lelaki Palestina.

Dalam jejak Crimea itu, 29 negara bagian AS ingin merdeka

Sedangkan lebih dari 300.000 warga AS yang merupakan total dari 29 negara bagian, telah menandatangani petisi untuk negara mereka agar menarik diri dari Amerika Serikat.

Mereka membuat referensi untuk Deklarasi Kemerdekaan, dimana situasi dapat muncul ketika menjadi perlu untuk satu orang agar membubarkan ikatan politik yang telah menghubungkan mereka dengan yang lain, agar menjamin keamanan dan kebahagiaan, laporan media yang federal.


Mereka ingin diberikan hak secara damai dapat memisahkan diri dari Amerika Serikat atau memungkinkan diadakannya referendum pemisahan diri tersebut.

Mereka yang telah menandatangani petisi merasa bahwa reformasi ekonomi Presiden Obama ini telah terbukti tidak efektif.

Mereka juga mengklaim pemerintah telah melanggar hak-hak dan kebebasan orang Amerika dalam dua tahun terakhir. Texas, negara bagian dengan kinerja ekonomi terbaik adalah yang pertama memulai gerakan pemisahan diri dari AS ini. Hampir 70.000 orang Texas telah menandatangani petisi di situs Gedung Putih petitions.whitehouse.gov.


Mereka ingin Barack Obama untuk memungkinkan negara mereka (Texas) secara damai menarik diri dari Amerika Serikat, atau memungkinkan mereka untuk mengadakan referendum pemisahan diri.

Mereka juga menjelaskan kepada Presiden bahwa mereka telah diminta untuk mencari penentuan nasib sendiri oleh kebijakan otoritas federal yang tidak pantas, reformasi ekonomi lemah dan pelanggaran yang jelas untuk masalah hak azazi sebagai warga negara dari Amerika. Petisi yang ditandatangani baik oleh Partai Republik, pengikut setia Obama dari komunitas Afrika-Amerika dan liberal, dari 29 negara bagian di AS.

Jalur Gaza juga ingin bergabung dengan Rusia – situs Hamas

Selain itu, menurut laporan online, perjanjian Crimea telah diterima kembali ke Rusia telah mendorong pembentukan sebuah kelompok inisiatif yang akan menyusun proposal terhadap “daerah kantong” Palestina di Israel untuk mengadakan referendum dan bergabung dengan Federasi Rusia juga. Hal ini dilaporkan dalam versi bahasa Rusia dari Pusat Informasi Palestina.

Kelompok Inisiatif ini terdiri dari warga negara Rusia yang memiliki rumah di Gaza Palestina. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan Rusia, dengan total anggota 50.000 jiwa yang telah menikah laki-laki Palestina tetapi tetap mempertahankan paspor Rusia mereka, kata laporan itu.

Laporan tersebut mengutip anggota kelompok yang mengatakan bahwa,

“Moskow mengatakan akan membela Rusia di mana saja di dunia. Sementara itu, kita hidup di tempat di mana Israel telah mengancam kehidupan kita dan anak-anak kita untuk bertahun-tahun lamanya. Tapi jika Jalur Gaza bergabung dengan Rusia, kami juga akan memiliki perbatasan yang dilindungi, senjata yang up-to-date, bahkan mungkin senjata nuklir. Hal ini akan membuat Israel dan Mesir akan berbicara dengan “cara yang berbeda” dengan Palestina,” para aktivis merasa.

“Mereka benar-benar tak gentar dengan fakta yang ada bahwa Rusia jauh dari Gaza. Mereka menunjukkan bahwa Gibraltar atau Kepulauan Falkland juga jauh dari Inggris. Para aktivis tidak ragu tentang hasil referendum semacam ini,” Pusat Informasi menulis.

Freedom Palestine Palestina

Tapi kemudian, laporan tentang pengaturan semacam ini oleh kelompok inisiatif sejauh ini gagal dikonfirmasi oleh sumber-sumber lain, serta dengan versi bahasa lainnya dari Pusat Informasi Palestina, yang dimiliki oleh gerakan radikal Hamas, yang saat ini menjadi pucuk pimpinan di Jalur Gaza, Israel NEWSru menerangkan.

Ada juga yang telah memberikan berita dari reaksi pimpinan Hamas. Publikasi ini menunjukkan dalam konteks ini, bahwa laporan versi bahasa Rusia hanya ‘omong kosong’ untuk menarik lebih banyak pembaca di tengah masalah kepentingan umum di Crimea yang telah bergabung Rusia.

Juga dipertanyakan adalah, jumlah yang dilaporkan warga Rusia membuat rumah mereka di Gaza. Media Rusia melaporkan pada Desember 2012 lalu bahwa jumlah pemegang paspor Rusia di Jalur Gaza dibuat kurang-lebih oleh 400 jiwa.

 sumber :  http://forum.viva.co.id/politik/1562779-jalur-gaza-dan-alaska-menyatakan-ingin-bergabung-dengan-rusia.html

Einstein, Nuklir dan Propaganda Depopulasi Manusia Di Film X Men



Di Jerman, nama Einstein pernah terdaftar dalam list target pembunuhan, kepalanya dihargai $ 5.000. Ia lalu berhijrah ke Amerika Serikat ketika Adolf Hitler berkuasa pada tahun 1933 dan tidak kembali lagi ke Jerman. Ia menetap di AS dan menjadi warga negara pada tahun 1940. Pada malam Perang Dunia II, ia membantu mengingatkan Presiden Franklin D. Roosevelt bahwa Jerman mungkin akan mengembangkan senjata atom, dan merekomendasikan agar Amerika Serikat memulai penelitian serupa, hal ini akhirnya menyebabkan apa yang akan menjadi Proyek Manhattan. Dalam film ini tidak dipaparkan mengenai filsafat Einstein berikut pemikirannya. Film ini lebih cenderung menyoroti ‘buah karya’ Einstein itu sendiri yaitu bom atom, oleh karenanya Sebastian selaku biang-kerok perang dalam film ini menyatakan,


“We are the children of the Atom… What will kill the humans, will only make us stronger.”

(Kita adalah anak-anak Atom… Apa yang dapat membunuh manusia, hanya akan membuat kita lebih kuat).

Albert Einstein memang tidak secara langsung berpartisipasi dalam penemuan bom atom, namun dengan teori relativitasnya itu, ia turut berperan dalam memfasilitasi perkembangannya. Hingga pada tahun 1954 –setahun sebelum ia meninggal dunia– Einstein berujar kepada teman lamanya Linus Pauling bahwa ia seolah merasa berdosa ketika mengusulkan AS untuk membuat bom atom. Ia berkata, “I made one great mistake in my life when I signed the letter to President Roosevelt recommending that atom bombs be made. But there was some justification, the danger that the Germans would make them…” (Aku pernah melakukan kesalahan besar dalam hidupku, yaitu saat kutulis surat kepada presiden Roosevelt merekomendasikan pembuatan bom atom. Hanya saja ada beberapa pembenaran, yaitu bahaya –yang mengancam– jika Jerman yang akan membuatnya…).

Senjata nuklir merupakan sebuah senjata pemusnah massal yang paling efektif sekaligus instant dalam men-’delete’ sebuah komunitas kehidupan. Dalam sejarah, hanya Amerika satu-satunya negara yang pernah menggunakan bom ini dalam peperangan. Dalam sejarah pula, hanya Amerika makhluk tunggal yang pernah memakai senjata nuklir untuk pembunuhan manusia secara massif. Pertama pada tanggal 6 Agustus 1945 –menjelang akhir Perang Dunia-II– saat Amerika menggunakan bom bernama ‘Little Boy’ untuk meledakkan kota Hiroshima. Dan yang kedua, pada tanggal 9 Agustus 1945 saat Amerika menggunakan bom bernama ‘Fat Man’ untuk melumatkan kota Nagasaki. Walaupun lantaran musibah tersebut dapat mengusir penjajah sipit dari bumi Nusantara, serta membawa maslahat bagi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, namun kejahatan Amerika sampai kapan pun tetap saja tak manusiawi.

Dalam film X-Men kali ini, provokasi untuk melangsungkan Perang Dunia ke-III digembor-gemborkan dengan lantangnya. Sebastian di sini mengambil peran dalam mengadu domba antara Rusia dan Amerikaagar terjadi perang nuklir antar mereka (Konflik Crimea). Sebastian memainkan cover both sides dari kedua belah pihak dan berhasil memaksa kolonel Hendry –salah seorang jajaran militer AS– untuk menyetujui proposal peletakan rudal ‘Jupiter’ milik AS di Turki. Selain itu, Sebastian juga mampu mengintimidasi kebijakan militer Rusia untuk menempatkan nuklir mereka di Cuba, karena kawasan tersebut strategis dan dekat dengan Florida. Semua itu ia lakukan untuk membumi-hanguskan ras manusia hingga generasi Mutant dapat menjadi penguasa.

Namun yang perlu digarisbawahi adalah; bahwa perang menurut sebagian orang memang sengaja diciptakan untuk dijadikan semacam ‘ritual’ guna memenuhi ambisi mereka. Di antara sekian banyak ambisi pencipta perang adalah mengeliminasi manusia-manusia terbelakang dari dunia dan menjadikan bumi ini hanya untuk golongan manusia kelas unggul. Kalaupun ada manusia kelas rendah yang masih bertahan, mereka hanya akan diperbudak dan hidup dalam lingkaran penjajahan. Pada perkembangan selanjutnya, upaya seperti ini lebih dikenal dengan nama “Depopulation Program” atau proyek penekanan dan pengurangan populasi penduduk dunia.

Depopulation Program memiliki sub-varian yang bermacam-macam; mulai dari program Keluarga Berencana yang sengaja dicanangkan untuk membatasi jumlah kelahiran, ada juga yang melewati peracunan sistemik yang bertahap dengan memasukkan zat-zat berbahaya semacam Aspartame dan MSG (vetsin) ke dalam makanan, atau dengan menciptakan virus-virus bid’ah yang mematikan semacam HIV, Flu Babi (Influenza A sub-tipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, H2N3) dan juga Flu Burung (sub-tipe H5, H7, H5N1, H5N2, H7N3). Penyebaran virus semacam ini pun dapat dengan mudah bersembunyi di balik kedok imunisasi, vaksinasi hingga dengan cara yang terang-terangan seperti Chemtrails.

Anehnya, virus mematikan seperti ini hanya menjangkit negara-negara berkembang saja. Flu Burung misalkan, hingga 6 Juni 2007 WHO mencatat sebanyak 310 kasus dengan 189 angka kematian. Dan korban paling banyak berasal dari Indonesia, Vietnam, Mesir dan Thailand.
Namun di antara sekian banyak derivat Depopulation Program, cara yang paling ampuh, cepat dan efisien adalah dengan menciptakan perang berdarah. Baik itu perang secara agresi militer semacam War on Terror maupun perang saudara yang sengaja dipicu dengan motif adu domba. Oleh karenanya, perang nuklir di sini merupakan tindak-lanjut dari teori evolusi yang salah satu mekanismenya adalah ‘seleksi alam’. Setelah tahap ‘seleksi alam’ ini, akan ada sebuah golongan yang dikalahkan, dibunuh dan ditindas. Namun akan muncul juga golongan yang bangkit, bertahan hidup dan menjadi penguasa. Itulah maksud ucapan Erik ketika berkata,

“We’re the next stage of human evolution”

(Kita adalah evolusi tahap lanjut manusia).

Jika merujuk akar sejarah Depopulation Program, ia merupakan proyek rahasia yang berangkat dari keyakinan pagan yang ingin memelihara keselarasan populasi manusia dengan bumi; dengan cara membuat bumi hanya dihuni oleh setengah miliyar manusia saja. Di puncak bukit Elbert Country Georgia-AS, sebuah situs modern setinggi hampir enam meter yang terdiri dari enam buah batu granit raksasa berbentuk persegi menguatkan asumsi ini. Pasalnya, terdapat 10 pesan rahasia terukir di atas permukaan setiap empat batu yang berdiri yang tertulis dalam delapan bahasa berbeda, yaitu Inggris, Spanyol, Swahili, Hindi, Ibrani, Arab, Cina dan Rusia. Sedangkan di sisi samping bagian batu paling atas yang terlentang terdapat tulisan dengan aksara kuno seperti Hieroglyph, Sanskerta, Babylon dan Yunani.

Situs yang kemudian familiar dengan nama Georgia Guidestones ini sering disebut juga dengan Ten Commandments of The New World Order, atau “Sepuluh Perintah Tata Dunia Baru”. Tidak lain karena pesan misterius yang terukir dalam batu tersebut mengandung sepuluh titah –yang jika diringkas dalam bahasa Indonesia– di antara artinya; Memelihara jumlah ras manusia di bawah angka 500.000.000 agar bisa memelihara keselarasan dengan alam, berkembang-biak dengan bijaksana, agar senantiasa kuat dan mengedepankan keragaman, menyatukan kemanusiaan dalam satu bahasa universal yang baru, dan janganlah menjadi kangker yang menggerogoti bumi, tinggalkan ruangan untuk alam, tinggalkan ruangan untuk alam.

Selengkapnya, Sepuluh Titah Tata Dunia Baru –versi bahasa Inggris– yang tertulis di atas batu tersebut berbunyi,


Maintain humanity under 500,000,000 in perpetual balance with nature.
Guide reproduction wisely— improving fitness and diversity.
Unite humanity with a living new language.
Rule passion— faith— tradition— and all things with tempered reason.
Protect people and nations with fair laws and just courts.
Let all nations rule internally resolving external disputes in a world court.
Avoid petty laws and useless officials.
Balance personal rights with social duties.
Prize truth— beauty— love— seeking harmony with the infinite.
Be not a cancer on the earth— Leave room for nature— Leave room for nature.
Salah satu pesan yang ingin disampaikan film ini adalah upaya penekanan jumlah manusia di bawah titik setengah milyar melalui perang nuklir. Lalu negara mana saja yang kini tengah mengembangkan teknologi ini? Sejak pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, senjata nuklir telah diledakkan di lebih dari dua ribu kali untuk tujuan pengujian dan demonstrasi. Hanya beberapa negara diduga memiliki senjata ini; seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Perancis, Republik Rakyat Cina, India, Pakistan, dan Korea Utara. Selain itu, Israel juga diyakini secara luas memiliki senjata nuklir meskipun mereka tidak mengakuinya. Satu negara lagi yaitu Afrika Selatan, telah mengaku memiliki senjata nuklir, namun proyek tersebut telah dibongkar dan diserahkan kepada perlindungan internasional.

 





Di antara negara pemilik nuklir di atas, satu-satunya negara yang paling sewot adalah Amerika. Negara ini ingin memonopoli manifestasi nuklir dan mengebiri segala kemajuan negara lain dalam pengembangan bidang nuklir. Seperti Iran yang diakui telah mengayak uranium guna menciptakan energi nuklir untuk tujuan damai namun selalu mendapat kekangan dari Amerika melewati ‘boneka manisnya’ bernama PBB. Pertanyaan selanjutnya adalah; siapa sebenarnya Amerika? Atau lebih spesifik lagi; siapa pemegang kekuasaan di Amerika? Yang selama ini Amerika dikenal sebagai negara paling cerewet karena selalu ikut campur, intervensi, sekaligus sok sibuk mengurusi setiap kebijakan dan urusan internal ‘rumah tangga’ sebuah negara. Sebelum menjawab pertanyaan ini, perlu digarisbawahi juga, bahwa ‘Amerika’ disini tidak bisa dipukul-rata, karena banyak rakyat Amerika sendiri yang menjadi korban kelaliman pemimpin mereka dan bersikap kontra terhadap kebijakan White House.
 
 Sumber :  http://forum.viva.co.id/sosial-dan-budaya/1593401-einstein-nuklir-dan-propaganda-depopulasi-manusia-di-film-x-men.html
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...