CANDI SAMBISARI terletak di desa Sambisari Kelurahan Purwomartani, lebih kurang 12 km dari pusat Yogyakarta . Nama Sambisari adalah nama sebuah daerah dengan areal persawahan yang subur di Daerah Istimewa Yogayakarta dimana candi itu berada. Untuk mencapai lokasi candi yang terletak sekitar 12 km ke arah timur dari kota Yogyakarta di sebelah utara dari jalan utama antara Yogyakarta dan Solo, dapat ditempuh dengan naik bus jurusan Yogya-Solo sampai kilometer 10 dimana terdapat papan penunjuk jalan menuju candi. Dari tepi jalan besar ini, perjalanan masih sekitar 2 km lagi yang dapat ditempuh dengan naik alat transportasi lokasl, seperti ojek atau dokar/sado.
Candi
Sambisari diketemukan sekitar tahun 1966 takkala seorang petani
dengan tidak sengaja telah membenturkan cangkulnya pada puncak
candi yang terbenam di tanah peladangannya. tetapi dia sempat
keheranan saat cangkulnya menyentuh benda keras berupa batu-batu
berukir yang diduga merupakan bagian dari reruntuhan sebuah candi.
Nama petani itu adalah Karyoinangun yang pertama
kali menemukan kembali sebuah kompleks candi yang kemudian diberi nama
candi Sambisari sesuai nama daerah ditemukannya candi tersebut.
Menindaklanjuti penemuan
tersebut oleh pihak Balai Arkeologi Yogyakarta dilakukan penelitian
dan penggalian. Dari hasil penggalian tersebut pada Juli 1966
diperoleh kepastian bahwa daerah tersebut terdapat sebuah situs
candi dan dinyatakan sebagai daerah suaka budaya. Setelah itu
dimulailah proses penyusunan kembali reruntuhan kompleks candi
yang runtuh karena goncangan dan terpendam dari material letusan
gunung Merapi ini diperkirakan dari penelitian geologis terhadap
material batuan dan tanah yang menimbun komplek candi. Tahun 1987
pemugaran dan melakukan rekontruksi ulang terhadap kompleks candi
dapat diselesaikan dengan posisi candi pada kedalaman 6,5 meter
dari permukaan tanah sekitar atau sering juga candi Sambisari
disebut sebagai candi bawah tanah. Tetapi sebagian ahli arkeologi
memperkirakan dulunya situs candi ada di atas permukaan tanah, seperti
halnya candi-candi yang lainnya.
Berdasarkan
penelitian geologis terhadap batuan candi dan tanah yang telah
menimbunnya selama ini, candi setinggi 6 m ini telah terbenam oleh
material Gunung Merapi dalam letusan yang hebat pada tahun 1006.
Candi Sambisari merupakan candi Hindu dari abad ke-10 yang
diperkirakan dibangun oleh seorang Raja dari dinasti Sanjaya,
dengan patung Shiwa sebagai mahaguru menepati bilik utamanya.
Kompleks
candi Sambisari berlokasi berdekatan dengan bangunan candi yang
lain misal Prambanan, Kalasan, Sari. Lokasi candi Sambisari
berjarak sekitar 5 km dari kompleks candi Prambanan kearah barat
atau sekitar 14 km dari pusat kota Yogyakarta ke arah timur. Candi
Sambisari merupakan candi Hindu beraliran Syiwaistis dari abad
ke-X dari keluarga Syailendra ini berada di wilayah kabupaten Sleman
propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat penggalian kompleks candi
Sambisari juga ditemukan benda-benda bersejarah lainnya, misalnya
perhiasan, tembikar, prasasti lempengan emas. Dari penemuan
tersebut didapat perkiraan bahwa candi Sambisari dibangun tahun
812-838 M saat pemerintahan Raja Rakai Garung dari Kerajaan
Mataram Hindu (Mataram Kuno). Kondisi kompleks candi Sambisari sangat
terawat dan bersih dan banyak wisatawan lokal, domestik maupun
mancanegara banyak berdatangan mengunjunginya dan menjadi satu
paket kunjungan wisata budaya dengan kompleks candi lain di
sekitarnya khususnya candi Prambanan yang sudah lebih terkenal.
Kompleks
candi Sambisari saat ini tampak dengan empat buah bangunan candi
dengan dibatasi oleh tembok mengelilinginya dengan total luas 50 x
48m pada posisi di sekeliling tanah yang telah diadakan
penggalian. Pada bangunan candi utama yang terbesar memiliki
ketinggian 7,5 meter dan berbentuk bujur sangkar yang berukuran 15,65
x 13,65m pada bagian bawah candinya, sedang badan candi berukuran 5
x5m. Diperkirakan kompleks candi tidak hanya seluas itu tetapi
bisa lebih luas jika diadakan penggalian lebih lanjut tetapi
dikwatirkan tidak dapat menyalurkan air untuk dibuang karena
posisinya lebih rendah daripada sungai yang ada di sebelah
baratnya. Pintu masuk ke dalam kompleks candi Sambisari pada keempat
sisi bujur sangkar dengan menuruni tangga.
Candi
Sambisari berada di bawah permukaan tanah sedalam 6,5 meter.
Padahal kenyataannya tinggi candi hanya 7,5 meter. Karenanya, jika
dilihat dari samping, candi ini seakan muncul dari bawah tanah.
Bagian bawah candi berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 13,65 m x
13,65 m. Sedangkan badan candi berukuran 5 m x 5 m. Candi ini
diperkirakan dibangun pada abad ke IX - X M. Karena letusan Gunung
Merapi di tahun 1006, daerah di sekitar ini tertutup oleh bahan-bahan
yang berasal dari gunung berapi.
Pintu
masuk candi menhadap ke arah barat. Tangga untuk masuk dilengkapi
dengan sayap. Di ujung sayap tangga terdapat relief Makara yang
disangga oleh dua belah tangan makhluk kate. Keunikan yang lain,
candi ini tidak memiliki pilar penyangga. Sehingga bagian dasarnya
sekaligus berfungsi sebagai pilar penyangga candi. Di bagian ini
terdapat selasar yang mengelilingi badan candi, dan memiliki 12
anak tangga.
Pada
bagian luar badan candi terdapat relung-relung untuk menaruh
patung. Yang masih ada kini adalah patung Durga di sebelah utara,
patung Ganesha di sisi timur, dan patung Agastya di bagian
selatan. Dua relung lain yang ada di kanan dan kiri pintu, untuk
patung dewa penjaga pintu, yaitu Mahakala dan Nadisywara. Sayang
sekali kedua patung itu sudah tidak ada di tempatnya lagi. Sedangkan
pada bilik di dalam badan candi terdapat patung Yoni dan Lingga
berukuran besar.
Selain
candi induk tersebut, di depan candi ada 3 buah candi perwara
atau candi pendamping. Ukuran dasarnya 4,8 m x 4,8 m, dengan
tinggi 5 meter. Namun candi-candi perwara itu belum dipugar
sempurna. Sedangkan di seputar candi terdapat pagar tembok batu
putih berukuran 50 m x 48 m. Saat ini saluran pembuangan air telah
selesai dibangun, sehingga selama musim hujan candi tidak terbenam
air.
Ketika
diadakan penggalian candi Hindu Syiwaistis ini, ditemukan juga
benda-benda bersejarah. Di antaranya beberapa tembikar, perhiasan,
cermin logam serta prasasti lempengan emas. Dari situ diperoleh
prakiraan, bahwa Candi Sambisari dibangun tahun 812-838 M, sewaktu
Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Kuno diperintah Raja Rakai
Garung dari Dinasti Syailendra.
Pada
candi utama pintu masuk menghadap ke barat dan terdapat tangga
dengan bentuk sayap sisi kanan-kirinya, pada ujung tangga terdepan
terdapat hiasan relief Makara disangga oleh dua belah tangan
makhluk kate. Berbeda dengan candi lainnya, candi ini tidak
terdapat pondasi atau pilar penyangga candi sehingga bagian dasar
candi juga merupakan pilar penyangga candi. Pada bilik terdapat patung
Syiwa Mahaguru dan juga patung Lingga-Yoni dalam ukuran besar.
Patung-patung yang ditempatkan di bagian luar badan candi terdapat
relung-relung, patung yang masih ada yaitu patung Durga di sisi
utara, Agastya di sisi selatan dan Ganesha di sisi timur. Sedang
diperkirakan ada dua patung penjaga pintu Mahakala dan Nadisywara
di kanan-kiri pintu yang saat ini tidak ada. Sedang 3 candi kecil
lainnya ada di depan candi induk, yaitu candi perwara atau pendamping
yang berukuran 4,8 x 4,8 m pada sisi dasarnya dengan tinggi 5 m.
Pada saat ini candi pendamping ini belum direkonstruksi ulang
secara sempurna. Jalan menuju ke lokasi kompleks candi dapat
dilalui oleh segala jenis kendaraan, namun belum ada kendaraan
umum yang melewati tempat ini sehingga ditempuh dengan ojek atau
dokar/delman sekitar 2 km dari tepi jalan Yogya-Solo. Untuk
mencapai lokasi candi, dapat ditempuh dengan naik bus jurusan
Yogya-Solo sampai kilometer 10 dimana terdapat papan penunjuk
jalan menuju candi.
Keunikan Candi
Candi
ini terletak sekitar 12 km ke arah timur dari kota Yogyakarta di
sebelah utara dari jalan utama antara Yogyakarta dan Solo. Candi
Sambisari adalah candi yang sangat unik, candi ini terletak 6,5
meter di bawah permukaan tanah.Itu sebabnya, sering juga candi
Sambisari disebut sebagai candi bawah tanah. Tetapi sebagian ahli
arkeo-logi memperkirakan dulunya situs candi ada di atas permukaan
tanah, seperti halnya candi-candi yang lainnya.
Candi
ini dibangun pada abad ke-10. Karena letusan Gunung Merapi di
tahun 1006, daerah di sekitar ini tertutup oleh bahan-bahan yang
berasal dari gunung berapi.
Bangunan
candi utama yang terbesar memiliki ketinggian 7,5 meter dan
berbentuk bujur sangkar yang berukuran 15,65 x 13,65m pada bagian
bawah candinya, sedang badan candi berukuran 5 x5m.
Diperkirakan
kompleks candi bisa lebih luas jika diadakan penggalian lebih
lanjut, tetapi dikhawatirkan tidak dapat menyalurkan air untuk
dibuang karena posisinya lebih rendah daripada sungai yang ada di
sebelah baratnya.
Pintu masuk ke dalam kompleks candi Sambisari terdapat di keempat sisi bujur sangkar dengan menuruni tangga.
Pada candi utama, pintu masuk menghadap ke
barat dan terdapat tangga dengan bentuk sayap sisi kanan-kirinya, pada
ujung tangga terdepan terdapat hiasan relief Makara disangga dua
belah tangan makhluk kate. Berbeda dengan candi lainnya, candi ini
tidak terdapat pondasi atau pilar penyangga candi sehingga bagian
dasar candi juga merupakan pilar penyangga candi.
Diperkirakan ada dua patung penjaga pintu
Mahakala dan Nadisywara di kanan-kiri pintu yang saat ini tidak ada.
Sedang 3 candi kecil lainnya ada di depan candi induk, yaitu candi
perwara atau pendamping yang berukuran 4,8 x 4,8 m pada sisi dasarnya
dengan tinggi 5 m. Saat ini candi pendamping tersebut belum
direkonstruksi ulang secara sempurna.