Kamis, 01 Maret 2012

Momen Mengerikan Pasca Pembunuhan Kennedy

Seorang mantan agen rahasia AS mengungkapkan teror di mata Jackie Kennedy saat penembakan.


John F Kennedy sesaat sebelum ditembak di Dallas Texas (wikimedia)
 
 Pada 49 tahun lalu, tepatnya pada 22 November 1963 sebuah insiden membuat Amerika Serikat, juga dunia terhenyak. Presiden AS kala itu, John F kennedy dibunuh dalam sebuah kunjungan kerja di Dallas.

Tiga peluru menerjang tenggorokan dan kepalanya. Ia lalu ambruk ke pangkuan istrinya, Jackie Kennedy. Baru-baru ini, seorang agen dinas rahasia AS (Secret Service) yang bertugas melindungi Sang Ibu Negara menceritakan saat-saat mengerikan setelah insiden pembunuhan terjadi. Dan bagaimana Jackie Kennedy memanjat dari tempat duduknya. Untuk mengumpulkan pecahan tengkorak suaminya.

Pengawal itu, Clint Hill, yang kini berusia 80 tahun mengungkapkan, saat itu ia berniat menjadikan tubuhnya sebagai perisai hidup Kennedy, dengan memanjat bagian belakang mobil. Namun terlambat, pecahan tengkorak Sang Presiden mengenai kemejanya.

Saat ia bergerak ke arah Jackie Kennedy, ia melihat reaksi perempuan itu. "Matanya dipenuhi teror," ungkap dia, seperti dimuat Daily Mail. "Ia berusaha menggapai sesuatu. Berusaha meraih bagian tubuh presiden yang tercecer."

Dalam bukunya, "Mrs Kennedy and Me", Hill mengaku tak bisa melupakan momen saat itu, kerumunan berteriak menyambut parade mobil presiden. Di momen itu, ia mendengar suara ledakan. Ia sontak melihat ke sekeliling, dan melihat presiden memegang tenggorokannya. "Seseorang menembak presiden. Aku berusaha menempatkan diriku antara penembak dengan presiden dan ibu negara."

Sebelum sempat meraih mereka, dua peluru kembali ditembakkan. Yang terakhir mengenai kepala Presiden Kennedy, tepat di atas telinga kanannya. "Akibatnya pada kepala, seperti melon yang dijatuhkan ke lantai semen," kata dia.

Jakckie, dia menambahkan, tampak panik saat tubuh suaminya rebah ke pangkuannya, sambil menangis ia berkata, "Jack, Jack apa telah mereka lakukan padamu."

Saat itu, hingga kini Hill merasa bersalah. "Bagaimana aku bisa membiarkan hal itu terhadi padanya, pada Jackie Kennedy."

Kepada majalan People, ia menceritakan, meski telah berusaha segala upaya, ia masih didera rasa bersalah hingga kini. Dia kemudian menggambarkan adegan di Parkland Hospital, di mana dia menunggu di luar ruangan  dengan Nyonya Kennedy. Dia menggambarkan bagaimana 'cahaya itu hilang' dari matanya.

Terutama ketika dokter menghampiri mereka, dengan raut muka penyesalan. Jackie kemudian berlari ke tubuh suaminya yang sudah tak bernyawa. Sang Presiden telah wafat.

Hill ingat, setelah itu. Jackie memotong rambut suaminya dengan penuh cinta, memakai gunting yang dibawa agen rahasia. Gunting yang kemudian berlumuran darah.
Hill mengaku terus bekerja sebagai agen Jackie Kennedy selama setahun setelah kematian Kennedy. Ia mengaku sangat mengakui perempuan tak biasa itu. "Saya mengaguminya," katanya kepada majalah People. "Kami tumbuh dan dekat. Tapi saya pikir, Anda tak dapat mengatakan saya mencintainya."
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...