Kamis, 30 Juni 2011

10 Kota Berbiaya Hidup Tertinggi di Dunia (2)

Kota Oslo, Norwegia sudah lima tahun berturut-turut menempati posisi kedua.

Kota Tokyo, Jepang

Tiga kota di Indonesia memang masuk dalam daftar kota dengan biaya hidup termahal di dunia dan 40 besar di Asia. Namun, biaya hidup di ketiga kota itu masih jauh lebih murah jika dibandingkan kota-kota yang masuk dalam peringkat 10 besar kota termahal di jagat raya.

Seperti dikutip cnbc.com, sumber daya manusia internasional, ECA International, telah mensurvei setidaknya 400 kota di dunia, yang terdapat pegawai ekspatriat asal beberapa negara yang bekerja di wilayah tersebut.

Survei dibuat berdasarkan pengeluaran ekspatriat dalam mata uang dolar AS untuk pembelian bahan makanan, pakaian, dan perlengkapan elektronik.

Beberapa dari kota termahal di dunia yang masuk dalam daftar ini, sebenarnya di luar perkiraan sejumlah kalangan. Faktanya, kenaikan nilai tukar memegang peranan penting pada pemeringkatan kali ini.

Kondisi tersebut menyebabkan beberapa kota yang masuk dalam peringkat termahal di dunia ini bisa masuk dalam daftar itu.

Berikut ini urutan lima besar kota termahal di dunia (urutan 10-6 bisa dilihat di sini):


5. Yokohama, Jepang

Kota terbesar kedua Jepang ini merupakan pusat komersial untuk Kawasan Megapolitan Tokyo (Greater Tokyo Area).

Pusat kota ini memiliki basis ekonomi yang kuat dengan dukungan industri yang bergerak di bidang bioteknologi, semikonduktor, dan perkapalan. Produsen mobil seperti Nissan dan perusahaan semikonduktor Fujitsu telah mengalihkan kantor pusatnya ke wilayah ini.

Yokohama juga merupakan pusat kota yang memiliki nilai artistik. Pada tahun ini, Yokohama akan menggelar festival seni mulai dari Agustus hingga Desember dengan menampilkan sejumlah artis.

4. Stavanger, Norwegia


Penemuan ladang minyak di laut utara pada 1960 mengubah Stravanger dari kota aneh menjadi pusat minyak Norwegia. Tercatat lebih dari 50 perusahaan energi memiliki kantor pusat di kota ini. Hal itu membuat Stavanger menjadi rumah bagi ratusan ekspatriat yang bergerak di bidang minyak dan gas.

Di saat perekonomian yang melambat seperti sekarang, kekayaan minyak yang dimiliki Norwegia membuat pemerintah masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi dengan berbagai program stimulus mewah. Norwegia selama ini terkenal dengan sistem kesejahteraannya yang sangat murah hati, misalnya sekolah gratis dengan kualitas pendidikan terbaik.

Hal lain yang membuat Stravanger masuk dalam daftar ini adalah harga bahan pangan dan transportasi. Harga makanan di Norwegia naik 50 persen dibandingkan wilayah Eropa lainnya. Produk seperti daging, gula, dan sereal merupakan bahan makanan yang paling mahal di kota ini.

3. Nagoya, Jepang

Terkenal sebagai kota paling dinamis di Jepang, Nagoya terletak 165 mil dari Tokyo. Inilah kota yang menjadi pusat bagi industri manufaktur Jepang dan berkontribusi besar pada produksi komponen dari otomotif dan pesawat terbang.

Sejumlah produsen otomotif Jepang memilik kantor pusat di Nagoya, termasuk Toyota dan Honda. Beruntung, gempa bumi dan tsunami yang menyapu Jepang beberapa waktu lalu tidak terlalu memberikan dampak bagi wilayah ini.

2. Oslo, Norwegia


Oslo merupakan kota yang berada pada peringkat kedua kota paling mahal di dunia selama lima tahun berturut-turut. Prestasi ini tidak terlepas dari kuatnya mata uang Norwegia, kroner, yang terapresiasi terhadap dolar AS sebesar 16 persen tahun lalu.

Penyebab lain adalah kuatnya perekonomian Norwegia terhadap dampak dari krisis keuangan dunia.

Oslo sebagai pusat perdagangan Norwegia merupakan rumah bagi industri perkapalan dunia, broker kapal, dan perusahaan asuransi maritim.

Kota ini juga mencuat namanya sebagai kota dengan sistem transportasi yang efisien dan luas, dengan sistem angkutan yang ramah lingkungan. Tingkat efisiensi ini terlihat dari harga tiket, walaupun harganya mencapai US$5,6 atau Rp50.400 untuk satu kali perjalanan.

1. Tokyo, Jepang


Tokyo merupakan kota termahal di dunia saat ini. Buktinya, untuk menonton film di bioskop, penonton harus merogoh kocek hingga US$24 (Rp216 ribu) dan rata-rata tarif taksi sebesar US$8 (Rp64 ribu).

Sebagai pusat keuangan dunia, Tokyo menjadi markas bagi berbagai perusahaan investasi dan asuransi dunia.

Kota ini juga mendapat anugerah sebagai kota paling hijau di sejagat bumi. Alasannya, kendati memiliki populasi penduduk hingga 8 juta orang, tingkat gas buang karbonmonoksida di Tokyo merupakan yang terendah di kawasan Asia Pasifik.

Tokyo juga mendapat penghargaan dari masyarakat dunia karena memiliki kebijakan transportasi paling komprehensif. Saat ini, seluruh angkutan taksi di Tokyo sudah dikonversi menggunakan kendaraan listrik.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...