Dari jejaring sosial, mesin pencari, hingga situs video sharing, nama Jobs terus disebut.
Steve Jobs merupakan ikon era digital. Memulai "kehidupan Silicon Valley" dengan mendirikan Apple bersama Steve Wozniak dari garasi rumahnya, Steve Jobs meninggal dunia di usia 56 tahun, di masa keemasannya.
Era emas, karena selama menjadi CEO, Steve Jobs berhasil membangun Apple menjadi salah satu raksasa digital. Dengan sejumlah produk seperti iMac, iPod, iPhone, dan iPad, Jobs membawa perusahaan yang pernah memecatnya ini merajai pasar produk elektronik.
Sebagai ikon era post-PC, gaung kematiannya terus terdengar di ranah digital. Sejak berita kematiannya beberapa jam lalu, Jobs masih menjadi trending topic di jejaring sosial Twitter.
Di Twitter, "RIP Steve Jobs", "#ThankYouSteve", dan "iSad" menjadi tiga besar trending topic worldwide. Selain itu, terdapat pula "STAY HUNGRY", sebagai trending topic. "Stay hungry, stay foolish" merupakan kalimat yang diucapkan Steve Jobs di penghujung ceramah yang disampaikan di Universitas Stanford.
Tak hanya Twitter, kematian Jobs juga ramai dibicarakan di jejaring sosial Facebook. Pendiri Facebook Mark Zuckerberg pun menyampaikan pesan dukanya di status Facebook.
"Steve, thank you for being a mentor and a friend. Thanks for showing that what you build can change the world. I will miss you," tulis Zuck, yang kemudian direspon setidaknya 242.829 orang yang like, 17.944 yang men-share, dan 133 komentar.
Situs pencari Google pun ikut memberikan tribut bagi Steve Jobs. Di halaman utama Google Search, Google mencantumkan tulisan: "Steve Jobs, 1955 - 2011".
Sedangkan, di situs video sharing YouTube, video ceramah Steve Jobs di Stanford University juga menjadi wadah tribut untuk Steve Jobs. Video ini sendiri telah dikunjungi lebih dari 6 juta pengunjung. Sebagian besar komentar malah baru ditulis setelah kematian Steve Jobs.
Gaung duka ini, sepertinya menjadi bukti bahwa Steve Jobs merupakan ikon era digital, era post-PC... #RIPSteveJobs
